jam

Minggu, 26 Mei 2013

Sudirman Cup 2013
Hegemoni Ke-9 China, Indonesia Peringkat 5
By admin
Senin, 27-Mei-2013, 08:21:47 227 klik Send this story to a friend Printable Version



Berhasil menjejakkan langkah di partai final untuk yang kesepuluh kalinya, China mampu untuk tidak mengulangi kesalahan yang mereka buat di tahun 2003 saat takluk 1-3 atas Korea Selatan. Meskipun tidak melaui pertandingan yang mudah, tim asuhan Li Yongbo tersebut akhirnya sukses mengatasi sang negeri ginseng tanpa harus kehilangan poin seperti pada dua laga sebelumnya.



Bulutangkis.com - Berhasil menjejakkan langkah di partai final untuk yang kesepuluh kalinya, China mampu untuk tidak mengulangi kesalahan yang mereka buat di tahun 2003 saat takluk 1-3 atas Korea Selatan. Meskipun tidak melaui pertandingan yang mudah, tim asuhan Li Yongbo tersebut akhirnya sukses mengatasi sang negeri ginseng tanpa harus kehilangan poin seperti pada dua laga sebelumnya.

Apabila di dua laga sebelumnya, China harus kehilangan 2 poin dari Indonesia dan 1 angka dari Denmark, kali ini sang negeri tirai bambu mampu tampil dengan komposisi terbaik di masing-masing sektor sehingga tak harus kecurian 1 angka pun. Duo Xu Chen/Ma Jin yang sempat tampil berhati-hati saat menghadapi pasangan Indonesia, Tontowi/Liliyana, kali ini mampu lebih lepas dan langsung menekan sejak awal gim pertama. Namun sang penantang, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na tidak memberikan banyak kesempatan bagi Xu/Ma dan terus berusaha memainkan dengan drive-drive pendek dan sergapan cepat di depan net. Pertahanan yang imbang antara keduanya membuat kedudukan setara di angka 11-11.

Kesolidan Ma Jin di area depan dan memancing pengembalian bola Ko/Kim serta serangan Xu Chen melalui smash-smash keras dan penempatan tak terduga membuat ganda China meraih momentum untuk menutup set pertama, 15-11. Dua pengembalian Xu yang melebar dan tidak sempurna sempat menambah koleksi angka yang dikumpulkan Ko/Kim. Namun lima poin beruntun yang diraih Xu/Ma dari sergapan Xu di depan net, bola tanggung yang gagal diselesaikan Kim dan membentur net, dua pegembalian Kim yang terlalu melebar serta bola serobotan Ma Jin di depan net menamatkan gim pertama untuk ganda China, 21-13.

Xu/Ma kian berada di atas angin dan tak tersentuh dalam perolehan poin di gim kedua. Meskipun pertahanan Ko/Kim beberapa kali sulit ditembus, Xu/Ma yang tidak hanya unggul dari sisi serangan dan bloking bola di depan net, penempatan tak terduga tandem China di sudut depan net ataupun area baseline membuat Ko/Kim tidak mampu melampaui perolehan angka Korea. Beberapa pengembalian Xu/Ma yang tidak sempurna berimbang dengan Kim Ha Na yang juga sedikit ceroboh dan terburu-buru saat mengembalikan bola.

Paska memimpin 11-6, China terus meningkatkan tempo serangan meskipun beberap kali mampu diantisipasi oleh Ko/Kim. Bahkan di beberapa pengembalian pasangan Korea Selatan mampu membalikkan keadaan dari terserang menjadi ganti menyerang. Xu/Ma yang tidak hanya unggul di area depan namun juga penempatan tak terduga khususnya di area baseline terus memipin hingga 18-12. Ko/Kim sempat menambah tiga angka dari pengembalian Xu Chen yang melebar dari area pertandingan namun kesalahan yang dilakukan Kim, smash keras Xu Chen dan tekanan beruntun Xu/Ma yang ditutup dengan serobotan Ma Jin di depan net memastikan angka pertama untuk tim China, 21-15.

“Bukan masalah karena saya bertanding dua kali hari ini. Kami hanya tidak mampu tampil lebih bak hari ini. Di sisi lain kami juga sedikit terbebani untuk memberikan poin pertama bagi Korea,” ungkap Ko usai kekalahannya yang kemudian diamini oleh Kim Ha Na mengakui beberapa kesalahan sendiri yang dilakukannya saat menyeberangkan bola.

“Pasangan China bermain agresif sepanjang pertandingan dan pola permainan menyerang mereka berpengaruh signifikan dan menjadi keuntungan mereka,” lanjut Ko Sung Hyun.

“Secara keseluruhan kami senang dengan performa kami di turnamen ini namun sebagai pasangan baru kami masih perlu bermain lebih banyak di turnamen lainnya,” pungkasnya kemudian.

Chen LongChen Long menambah angka kedua bagi tim China usai menundukkan Lee Dong Keun di sektor tunggal. Permainan reli yang diperagakan oleh kedua pemain serta pertahanan yang baik memaksa kedunya tampil taktis saat berusaha menyerang dengan lebih dulu merusak pola permainan lawan. Chen Long sempat unggul 11-3 di awal gim pertama saat Lee gagal mengimbangi pola permainan cepat Chen dan beberapa kali tidak siap mengembalikan bola tak sempurna, gagal melewati net dan melebar keluar.

Lee berhasil bermain sabar dan meladeni permainan reli Chen Long paska jeda interval. Pada saat yang tepat Lee melakukan serangan balik smash dan permainan net yang beberapa kali mampu membuat Chen Long kerepotan. Cara ini ternyata cukup efektif meredam permainan Chen dan tunggal pertama China tersebut beberapa kali malakukan kesalahan sendiri terutama di depan net. Lee sempat memperkecil selisih angka 12-16 hingga 14-18. Namun peringkat 2 dunia tersebut berusaha untuk mempercepat tempo serangan dan variasi bola dengan penempatan ke area baseline. Beberapa kali pengembalian Lee menjadi tanggung dan dengan mudah diatasi oleh Chen.

Saat kedudukan 15-20, Lee kembali menunjukkan agresivitasnya dengan serangan beruntun namun Chen senantiasa mampu mengembalikan bole Lee hingga tegopoh-gopoh. Bahkan disaat nyaris terjatuh mengembalikan bola, Chen berhasil mengubah posisi tertekan menjadi keuntungan dengan balik menempatkan bola ke area belakang sekaligus menutup gim pertama, 21-15.

Lee sempat memimpin di awal set kedua 3-0 dengan bermain agresif. Namun Chen kembali memegang ritme permainan saat Chen banyak melakukan kesalahan sendiri termasuk dalam hal servis. Kondisi ini menguntungkan Chen Long hingga jeda interval 11-6. Peningkatan tempo dan serangan yang dilakukan Chen kian mempersulit Lee di paruh akhir gim kedua. Pengembalian yang tidak sempurna dan banyak kesalahan sendiri membuat Chen terus unggul hingga 16-8. Beberapa kali smash Chen yang diarahkan ke badan Lee juga mempersulit pemain Korea tersebut. Tertinggal jauh 9-20, Lee akhirnya menyerah 10-21.

“Pertandingan ini sangat bagus untuk karir saya karena turnamen ini merupakan event dunia pertama yang saya ikuti dan saya senang dengan performa saya di turnamen ini,” ungkap Lee.

Sementara itu Chen mengakui bahwa Jorgensen merupakan pemain terkuat yang dia hadapi selama turnamen ini. “Bukan hanya saya yang jadi kunci di turnamen ini. Saya hanya membantu tim memenangkan pertandingan dan meraih angka. Setiap pertandingan yang saya lalui sangat ketat dan rekan-rekan saya mendukung penuh selama berlangsungnya turnamen ini. Pertandingan tersulit saya adalah saat menghadapi Denmark,” papar Chen.

Tim China akhirnya memastikan diri sebagai juara yang kesembilan kalinya di turnamen ini setelah pada laga ketiga kampiun All England Open SS Premier 2013, Liu Xiaolong/Qiu Zihan kembali sukses menundukkan duo peringkat 2 dunia, Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae seperti pada pertemuan terakhir mereka di turnamen India Open SS 2013. Pertandingan kedua pasangan tetap berlangsung ketat hingga akhir gim kedua. Meskipun peluang untuk melakukan serangan lebih banyak dilakukan Liu/Qiu namun Ko/Lee mampu menunjukkan kualitas pertahanannya dan balik menyerang dengan bola-bola cepat di depan net.

Serangan yang berimbang juga membuat pertandingan berlangsung seru dan tak tertebak akhirnya. Liu/Qiu lebih dulu unggul 7-3 dari smash-smash keras dan penempatan Liu/Qiu di depan net. Namun Ko/Lee mampu memperkecil selisih angka 8-9 dari bola tanggung Liu dan pengembalian tak sempurna di depan net. China kembali memimpin 17-11 dari kesalahan sendiri dan bola tanggung pasangan Korea, serta penempatan tak terduga Qiu di area kosong. Miskomunikasi antara pemain China saat pengembalian Korea berada di tengah keduanya, sergapan beruntun Ko/Lee serta kesalahan beruntun Liu di depan net membuat sang negeri ginseng kembali memperkecil selisih poin 19-20. Reli-reli yang berlangsung cepat antara keduanya di depan net yang ditutup oleh pengembalian Ko Sung Hyun tak melewati lapangan lawan menguntungkan Liu/Qiu, 21-19.

Liu/Qiu kembali unggul 7-2 di awal set kedua ketika pengembalian Lee/Ko beberapa kali tak sempurna, gagal melewati net atau terlalu jauh ke belekang. Meskipun Ko/Lee sempat memperkecil selisih angka 11-12 saat mampu tampil menekan dan berbalik menyulitkan pasangan China, Liu/Qiu kembali memegang kontrol permainan dan unggul 18-14 dari pertahanan yang sempurna, permainan di depan net dan pengembalian yang cepat di sudut tak terjangkau. Dua angka yang dikoleksi Lee dari penempatan Lee di area baseline serta miskomunikasi pasangan China saat bola serobotan Ko diarahkan ke tengah keduanya sempat memperkecil selisih poin tandem Korea. Namun sergapan Liu di depan net serta smash Ko yang terlalu ke belakang mengantarkan Liu/Qiu pada match point 20-16. Pengembalian Liu yang melebar setelah beradu drive di depan net menambah perolehan angka Ko/Lee namun pengembalian ragu-ragu Ko Sung Hyun saat mengembalikan penempatan bola pasangan China di area belakang setelah beradu cepat di depan net memastikan kemenangan Liu/Qiu, 21-17.

“Saya tidak mengira tim kami bisa sampai sejauh ini. Tapi para pemain mampu menunjukkan komitmen besar dan membantu Korea untuk meraih semuanya. Pasangan muda China ini meningkat drastis di tahun ini. Pasangan kami juga kalah di India Open yang lalu,” papar kepala pelatih Korea Selatan, Lee Deuk Choon.

“Secara keseluruhan kami harus lebih baik lagi. Kami memang bagus di sektor ganda namun bermasalah di tunggal putra. China adalah tim terbaik. Kami harus banyak mengejar ketertinggalan kami,” lanjut Lee kemudian.

Sementara itu kepala pelatih China mengakui kemenangan kesembilan kalinya atau 5 kali secara beruntun merupakan kontribusi para pemain dan pelatih. “Tidak mudah bisa menang 5 kali secara beruntun, tapi semua peran ada di tangan pemain dan pelatih yang berkorban banyak untuk turnamen ini. Tentu saja kami bangga bisa menang lagi. Kami juga senang melihat banyak negera seperti Thailand dan Taiwan sudah berkembang lebih baik dan berharap negara lain segera mengikutinya dan mampu menantang kami di masa yang akan datang. Akan sangat baik bagi bulutangkis memiliki lebih banyak negara yang bersaing memperebutkan yang terbaik di bulu tangkis,” ujar Li Yongbo.

“Saya pikir ganda campuran Korea terlalu percaya diri dalam pertandingan tadi karena mereka belum pernah dikalahkan pasangan China sebelumnya. Sedangkan Chen Long sempat tidak tidur tadi malam karena khawatir pertandingan hari ini,” lanjutnya.

“Saya tidak sependapat dengan orang yang mengatakan kami menang mudah di turnamen ini. Kami harus berjuang di setiap pertandingan untuk memenangkan piala ini. Meskipun saya tidak mengira hari ini akan menang mudah 3-0, anda harus ingat kami hanya menang 3-2 dari Indonesia dan 3-1 dari Denmark sebelumnya. Selain tunggal putra, saya berharap Korea mampu menyajikan perlawanan terbaik di turnamen lainnya dan ganda putra tampil di luar ekspektasi saya.”

“Kami berkorban banyak untuk mencapai tingkat ini. Kami layak untuk medapatkan setiap medali dan gelar yang kami raih. Saya berharap negara lainnya dapat berusaha lebih keras untuk menghentikan kami tapi kami tidak akan menyerahkan gelar ini dengan mudah,” sahut Li tentang dominasi China di bulutangkis.

“Pemain yang sudah lebih senior tahu bahwa suatu saat mereka harus pensiun, sama seperti yang saya lakukan saat masih berada di tim China. Hal ini normal. Hal terpenting adalah meninggalkan jejak warisan abadi di dunia bulutangkis dan contoh terbaik untuk saat ini adalah apa yang Lin Dan dan Cai/Fu lakukan selama 10 tahun terakhir,” lanjut Li kemudian.

Saat ditanya apakah Li mau membantu agar bulutangkis menjadi lebih kompetitif di negara lain, dia menjawab sembari tersenyum, “Saya selalu senang membantu. Tapi saya hanya akan menjadi kepala pelatih China. Saya tidak bekerja untuk BWF. Mereka memiliki banyak orang kompeten di dalam timnya, mereka tidak akan mau mendengarkan saya,” pungkasnya kemudian .(Fey)

Klasemen Akhir, Indonesia Peringkat 5

Meskipun berdasarkan aturan terbaru Sudirman Cup terbaru yang mulai berlaku pada tahun 2011 yaitu tidak adanya degradasi dan promosi, serta peringkat kolektif sebagai semifinalis (3 bersama), perempatfinalis (5 bersama) dan perdelapanfinalis (9 bersama) namun jika dihitung secara rinci berdasarkan babak terakhir yang diikuti oleh masing-masing negara, partai yang dimenangkan serta selisih set dan atau poin menang kalah maka peringkat 30 negara dapat diurutkan sebagai berikut :

1. CHINA
2. KOREA
3. THAILAND (1 poin dari KOR di SF namun selisih poin dalam set lebih banyak dari DEN)
4. DENMARK (1 poin dari CHN di SF namun selisih poin dalam set lebih sedikit dari THA)
5. INDONESIA (2 poin dari CHN di QF)
6. JEPANG (1 poin dari THA di QF)
7. JERMAN (selisih set lebih banyak dari TPE saat versus KOR di QF)
8. TAIWAN (selisih set lebih sedikit dari GER saat versus DEN di QF)
9. MALAYSIA (4 poin di babak penyisihan grup)
10. HONG KONG (3 poin di babak penyisihan grup)
11. SINGAPORE (1 poin di babak penyisihan grup namun selisih set lebih banyak dari IND)
12. INDIA (1 poin di babak penyisihan grup namun selisih set lebih sedikit dari SIN)
13. SKOTLANDIA
14. BELANDA
15. RUSIA
16. PERANCIS
17. SWEDIA
18. KANADA
19. AMERIKA SERIKAT
20. AUSTRIA
21. VIETNAM
22. UKRAINA
23. FILIPINA
24. AUSTRALIA
25. SELANDIA BARU
26. SWISS
27. SRI LANGKA
28. LITHUANIA
29. TURKI
30. KAZAKHSTAN

Selasa, 10 April 2012

Data Pribadi

  • Nama
    Shesar Hiren Rhustavito
  • Tempat/Tgl. Lahir
    Sukoharjo, 3 Maret 1994
  • Peringkat Dunia
  • Peringkat Nasional
  • Email
    vito_nyoto@yahoo.com
  • Tahun Bergabung
    2007
  • Kategori Pertandingan
    Tunggal Putra
  • Tangan (Kiri/Kanan)
    Tangan Kanan
  • Tinggi Badan
    170 cm
  • Bagaimana mengawali karir bulu tangkis
    Ada perasaan ragu-ragu pada saat awalnya, namun setelah dijalani menjadi pemain bulutangkis itu menyenangkan

Prestasi

  • Prestasi
    - Semi finalis India Open International Challenge 2011 (Tunggal Putra)
    - Semifinalis Badminton Asia Youth Under 19 Championships 2011 (Beregu Campuran)
    - Juara III Djarum Superliga Badminton Indonesia 2011 (Beregu Putra)
    - Juara I Kejurnas 2010
  • - Semifinalis Kejuaraan Dunia Yunior 2010 (Beregu Putra)
    - 32 Besar Badminton Asia Youth Under-19 Malaysia 2010 (Individual)
    - Juara 1 Sirnas Sulawesi Utara 2010
    - Perempat Final Kejurnas 2009
    - Juara III Djarum Sirkuit Nasional Bali 2009
    - Juara III Djarum Sirnas Jawa Timur 2009
    - Juara I Sirnas Jawa Tengah 2009
    - Juara II Sirnas Jawa Barat 2009
    - Juara II Sirnas DKI Jakarta 2009
    - Juara I Indocock Surabaya 2009
    - Semifinalis Indocock Surabaya 2009 (Ganda Putra)
    - Juara I Sirnas Kalimantan 2009
    - Juara I Sirnas Kalimantan 2008
    - Juara I Indonesia Timur Mataram 2008
    - Juara II Sirnas Batam 2008

Di Balik Perjalanan Karir

  • Pertandingan paling mengesankan
    Sirnas Batam 2008, bisa menembus babak final dan sanggup mengeluarkan kualitas permainan yang bagus
  • Pertandingan paling mengecewakan
    Ratih Open 2008, saya bermain dalam kondisi tegang dan tidak konsentrasi
  • Lawan paling tangguh
    Lucky A (PMS Solo)
  • Rekan berlatih favorit
    Nelvin, Willy
  • Pertama kali menjadi wakil negara pada
    Kejuaraan Asia Yunior 2010 di Kuala Lumpur

Mengenal Lebih Dekat

  • Hobi
    Renang
  • Makanan favorit
    Steak daging
  • Film favorit
    Fantastic Faur, Transformers
  • Lagu favorit
    The Day You When Away
  • Aktor/Aktris favorit
    Luna Maya, Tora Sudiro
  • Atlit favorit
    Lin Dan, Taufik Hidayat
  • Acara TV favorit
    Naruto
  • Cita-cita/harapan untuk bulu tangkis
    Juara dunia
  • Cita-cita bila tidak berkarir di bulu tangkis
    Menjadi pekerja yang sukses
  • Tentang saya
    Menjadi Diri Sendiri

Draw India Open Super Series [24-29 April 2012]

Draw India Open Super Series [ 24-29 April 2012 ]

MS
Taufik Hidayat [7] vs Hu Yun
Dionysius Hayom Rumbaka vs Wang Zhengming
Simon Santoso [6] vs Hans Kristian Vittinghus
Tommy Sugiarto vs Jan O Jorgensen [8]

WS
Adriyanti Firdasari vs Juliane Schenk [6]
Maria Febe vs Bae Youn Joo
Lindaweni Fanetri vs Fu Mingtian
Aprilia Yuswandari vs Q2

MD
Angga Pratama/Ryan Agung vs Kona Tarun/Arun Vishnu
Alvent Yulianto/Hendra Aprida [8] vs Q1
Mohammad Ahsan/Bona Septano [4] vs Koen Ridder/Ruud Bosch
Rendy Sugiarto/Afiat Yuris vs Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong [2]

WD
Greysia Polii/Meiliana Jauhari [5] vs Lotte Jonathans/Peulien Van Doormalen
Anneke Feinya/Nitya Krishinda vs Savitree Amitapai/Sapsiree Taerattanachai
Vita Marissa/Nadya Melati vs Eva Lee/Paula Lynn Obanana

XD
Muhammad Rijal/Debby Susanto vs Xu Chen/Ma Jin [1]
Fran Kurniawan/Shendy Puspa vs Q2
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [2] vs Ko Sung Hyun/Eom Hye Won
hai kawan semua sorry udah lama gak posting
:)

Selasa, 09 November 2010

BWF World Ranking Top 100 Peringkat Atlit Indonesia per 04 November 2010

Bulutangkis.com - Setelah meraih gelar juara pada turnamen Indonesia Open Grand Prix Gold di Samarinda, pertengahan Oktober dan menjadi finalis Denmark Super Series pada pekan lalu, Taufik Hidayat masih bertahan pada sepuluh besar peringkat pebulutangkis dunia. Demikian terlihat pada peringkat pebulutangkis yang dirilis BWF (Badminton World Federation) pada hari Kamis lalu (04/11/10).

Posisi Taufik naik satu tingkat, dari posisi ke lima ke posisi empat dan menjadi satu-satunya pebulutangkis Indonesia yang masuk 10 besar di nomor tunggal putra. Simon Santoso setelah absen pada Indonesia Open GPG dan Denmark Super Series melorot posisinya dari posisi 7 ke posisi 12. Sementara Sony Dwi Kuncoro juga merosot ke posisi 15 dari posisi 11 pada minggu sebelumnya.

Gelar juara yang diraih Taufik Hidayat di Perancis Super Series hari Minggu kemarin (07/11/10) menjadi bukti bahwa dirinya sebagai pebulutangkis terbaik Indonesia saat ini dan masih berada di jajaran elite bulutangkis dunia walau berkiprah di luar pelatnas. Pada beberapa kesempatan Taufik Hidayat selalu berharap agar juniornya di pelatnas, Sony Dwi Kuncoro dan Simon Santoso mampu menjadi tunggal putra utama Indonesia menggantikan posisinya.

Sosok Taufik kembali menjadi harapan Indonesia pada ajang Asian Games XVI yang akan berlangsung di Guangzhou, China dari tanggal 12 - 27 November 2010 mendatang, bersama Sony Dwi Kuncoro untuk merebut medali emas bulutangkis pada nomor tunggal putra dan nomor beregu putra.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 dan juara dunia 2005 ini, kembali ingin mengulang sukses ketiganya meraih medali emas Asian Games seperti yang diraihnya pada tahun 2002 di Busan, Korea Selatan dan tahun 2006 di Doha, Qatar.

Saat pebulutangkis pelatnas yang akan turun di ajang Asian Games mendatang mempersiapkan diri dengan latihan maksimal tanpa mengikuti dua turnamen super series di Denmark dan Perancis, Taufik Hidayat bersama Markis Kido, Hendra Setiawan dan Alvent Yulianto Chandra memilih untuk bertarung di ajang super series sebagai bagian persiapan mereka menghadapi ajang Asian Games.

Sayang langkah Markis Kido/ Hendra Setiawan ganda putra utama Indonesia tak berhasil meraih gelar di ajang Denmark Super Series dan Perancis Super Series. Saat ini Kido/Hendra masih berada di peringkat 3 seperti pada posisi minggu sebelumnya. Gagal di semi final Perancis Super Series dan hanya menjadi finalis Denmark Super Series pada pekan lalu.

Mohammad Ahsan pada ajang Asian Games selain bertarung di nomor beregu putra juga menjadi harapan Indonesia di ganda putra perorangan berpasangan dengan Alvent Yulianto Chandra. Peringkat Ahsan dengan Bona Septano di posisi 14 saat ini, turun satu tingkat dari posisi minggu sebelumnya, sementara Alvent yang berpasangan dengan Hendra Aprida Gunawan naik ke posisi 10 dari posisi 11.

Tunggal putri Indonesia, Maria Febe Kusumastuti dan Adriyanti Firdasari minggu ini turun posisinya. Keduanya menjadi harapan pada nomor tunggal putri dan beregu putri Asian Games mendatang. Maria Febe dari posisi 23 turun ke posisi 24, sementara Firdasari turun 6 tingkat dari posisi 22 ke posisi 28.

Greysia Polii/ Meiliana Jauhari yang menjadi harapan Indonesia pada Asian Games di nomor ganda putri dan juga di beregu putri kini berada di posisi 7, masih sama posisinya dengan posisi minggu sebelumnya. Dan pasangan ganda putri Shendy Puspa Irawati/ Nitya Krishinda Maheswari berada di peringkat 34, naik 2 tingkat dari posisi 36 minggu sebelumnya.

Pasangan Fran Kurniawan/ Pia Zebadiah Bernadet menjadi harapan merebut medali emas kini berada di posisi 11, sama seperti pada posisi minggu sebelumnya. Sedangkan pasangan Tantowi Ahmad/ Liliyana Natsir masih berada di peringkat 51, belum mengalami perubahan dari posisi minggu sebelumnya. (*)

Top 100 Peringkat Atlit Indonesia
Tunggal Putra :
4. (5) Taufik Hidayat
12. (7) Simon Santoso
15. (11) Sony Dwi Kuncoro
19. (18) Dionysius Hayom Rumbaka
34. (32) Alamsyah Yunus
35. (33) Andre Kurniawan Tedjono
88. (86) Indra Bagus Ade Chandra

Tunggal Putri :
24. (23) Maria Febe Kusumastuti
28. (22) Adriyanti Firdasari
43. (42) Fransiska Ratnasari
50. (49) Maria Kristin Yulianti
59. (61) Lindaweni Fanetri
65. (69) Aprilia Yuswandari
90. (88) Ana Rovita

Ganda Putra:
3. (3) Markis Kido/Hendra Setiawan
10. (11) Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan
14. (13) ) Muhammad Ahsan/Bona Septano
22. (21) Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama Dasuki
65. (63) Angga Pratama/Rian Agung Saputra
67. (68) Luluk Hadiyanto/ Candra Wijaya
68. (71) Yohanes Rendy Sugiarto Yohanes/Afiat Yuris Wirawan
72. (74) Fernando Kurniawan/ Wifqi Windarto
73. (75) Berry Anggriawan/ Muhammad Ulinnuha
97. (96) Andika Anhar/ Hendra Setyo Nugroho
98. (97) Gert Kunka [EST]/ Andi Hartono Tandaputra [INA}

Ganda Putri :
7. (7) Greysia Polii/ Meiliana Jauhari
28. (30) Anneke Feinya Agustin/ Annisa Wahyuni
34. (36) Shendy Puspa Irawati/ Nitya Krishinda Maheswari
36. (38) Komala Dewi/Keshya Nurvita Hanadia
37. (39) Della Destiara Haris/ Suci Rizky Andini
49. (63) Vita Marissa/ Nadya Melati
61. (62) Vita Marissa (INA)/ Saralee Thoungthongkam (THA)
81. (84) Dwi Agustiawati/ Ayu Rahmasari
82. (85) Imawan Gebby Ristiyani/ Nuraidah Tiara Rosalia
84. (93) Nitya Krishinda Maheswari/ Greysia Polii
85. (86) Jenna Gozali/ Aprilsasi Putri Lejarsar Variella

Ganda Campuran :
2. (2) Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa
3. (1) Nova Widianto/Liliyana Natsir
11. (11) Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet
27. (26) Muhammad Rijal/Debby Susanto
47. (48) Markis Kido/Lita Nurlita
51. (51) Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir
60. (59) Flandy Limpele/Cheng Wen Hsing [INA/TPE]
62. (62) Devin Lahardi Fitriawan/Liliyana Natsir
65. (66) Muhammad Rizky Delynugraha/Richi Dili Puspita
66. (67) Okvana Viki Indra/Gustiani Sari Dewi
77. (95) Tri Kusumawardana/Nadya Melati
89. (89) Tantowi Ahmad/Greysia Polii
91. (91) Hendra Mulyono/Ayu Rahmasari
95. (117) Hendra Setiawan/ Anastasia Russkikh [INA/RUS]

Minggu, 31 Oktober 2010

denmark open 2010

Denmark Super Series 2010
Indonesia Gagal di Denmark
By admin
Senin, 01-Nopember-2010, 04:23:42 617 klik Send this story
 to a friend Printable 
Version



Taufik Hidayat dan Markis Kido/ Hendra Setiawan gagal mempersembahkan gelar juara pada Indonesia setelah menuai kekalahan pada babak final turnamen Denmark Super Series 2010 yang berlangsung di Odense Idraets Park, Odense, Denmark, kemarin (Minggu, 31/10/10).



Bulutangkis.com - Taufik Hidayat dan Markis Kido/ Hendra Setiawan gagal mempersembahkan gelar juara pada Indonesia setelah menuai kekalahan pada babak final turnamen Denmark Super Series 2010 yang berlangsung di Odense Idraets Park, Odense, Denmark, kemarin (Minggu, 31/10/10).

Diunggulkan pada posisi kedua, Taufik Hidayat tak berhasil menaklukkan pebulutangkis tuan rumah unggulan empat, Jan O Jorgensen lewat pertarungan dua set 19-21, 19-21.

Sementara pasangan ganda putra, Markis Kido/ Hendra Setiawan juga gagal meraih kemenangan atas ganda putra tuan rumah Denmark unggulan satu, Mathias Boe/ Carsten Mogensen lewat pertarungan dua set 13-21, 12-21. Kekalahan Kido/ Hendra memupuskan harapan Indonesia untuk meraih satu gelar.

Denmark berhasil meraih tiga gelar pada turnamen berhadiah total USD 200.00 ini. Sebelumnya pada nomor ganda campuran Denmark meraih gelar juara melalui pasangan Thomas Laybourn/ Kamilla Rytter Juhl yang menaklukkan ganda campuran Inggris, Nathan Robertson/ Jenny Wallwork melalui pertarungan tiga set 21-12, 12-21, 21-9 .

Jepang meraih satu gelar juara pada nomor ganda putri melalui pertarungan sesama pebulutangkis Jepang. Miyuki Maeda/Satoko Suetsuna yang merupakan unggulan satu menaklukkan Shizuka Matsuo/ Mami Naito unggulan enam 21-17, 21-14.

Demikian juga China meraih satu gelar di nomor tunggal putri setelah terjadi final sesama pebuluatangkis China. Unggulan satu, Wang Yihan menaklukkan rekannya Liu Xin 21-14, 21-12. (*)

Jumat, 29 Oktober 2010

denmark open super series 2010

Denmark Super Series 2010
Tiga Wakil Tersisa di Semi Final
By admin
Sabtu, 30-Oktober-2010, 06:42:19 665 klik Send this story to a friend Printable Version



Indonesia menempatkan tiga wakilnya di babak semi final turnamen Denmark Super Series 2010 berhadiah total USD 200.000 yang berlangsung di Odense Idraets Park, Odense, Denmark.



Bulutangkis.com - Indonesia menempatkan tiga wakilnya di babak semi final turnamen Denmark Super Series 2010 berhadiah total USD 200.000 yang berlangsung di Odense Idraets Park, Odense, Denmark hari ini (Sabtu, 30/10/10).

Tiket pertama ke semi final diraih pasangan ganda campuran Hendra Aprida Gunawan/ Vita Marissa yang menyingkirkan ganda campuran Jerman, Michael Fuchs/ Birgit Overzier melalui pertarungan tiga set 21-17, 15-21, 21-15 pada Jumat malam (29/10/10).

Hendra/ Vita yang menjadi unggulan dua, pada babak semi final akan menghadapi ganda campuran tuan rumah Denmark unggulan tiga, Thomas Laybourn/ Kamilla Rytter Juhl yang menyingkirkan pasangan ganda campuran Thailand, Songphon Anugritayawon/ Kunchala Voravichitchaikul unggulan delapan 21-13, 21-10.

Taufik Hidayat yang baru meraih gelar juara di Indonesia Open Grand Prix Gold di Samarinda, Kalimantan Timur bulan lalu memperbesar peluang kembali meraih juara. Pada pertandingan perempat final tadi malam, Taufik Hidayat menaklukkan pebulutangkis Jepang unggulan lima, Kenichi Tago hanya dua set 21-19, 21-19.

Pada babak semi final, Taufik Hidayat kembali akan menghadapi pebulutangkis China, Du Pengyu yang meraih kemenangan atas tunggal putra India, Kashyap Parupalli lewat pertarungan dua set 21-13, 21-17. Sebelumnya pada Indonesia Open GPG 2010 Oktober lalu, Taufik berhasil menyingkirkan Du Pengyu di babak perempat final dengan skor 21-15, 21-14.

Indonesia yang diwakili atlit-atlit non pelatnas, gagal menciptakan semi final sesama ganda putra Indonesia. Pasangan Alvent Yulianto Chandra/ Hendra Aprida Gunawan yang merupakan unggulan tiga, gagal menghadang ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/ Kenichi Hayakawa unggulan delapan melalui pertarungan tiga set. Pada babak pertama Alvent/ Hendra meraih kemenangan atas Hiroyuki/Kenichi 21-17, namun set kedua dan ketiga Alvent/ Hendra harus mengakui keunggulan Hiroyuki/ Kenichi dengan skor 13-21, 19-21.

Kemenangan Hiroyuki Endo/ Kenichi Hayakawa ini, mengantarkan langkah mereka ke babak semi final menghadapi ganda putra Indonesia lainnya, Markis Kido/ Hendra Setiawan yang merupakan unggulan dua untuk merebut tiket ke babak final. Langkah Kido/Hendra ke babak semi final diraih dengan menyingkirkan ganda putra Jerman, Michael Fuchs/ Oliver Roth dua set langsung 21-19, 21-18. (*)

Hasil pertandingan babak Perempat Final
Ganda Campuran :
- Hendra Aprida Gunawan/ Vita Marissa [2] [INA] vs Michael Fuchs/ Birgit Overzier [7][GER] 21-17, 15-21, 21-15
Tunggal Putra :
- Taufik Hidayat [2] [INA] vs Kenichi Tago [5][JPN] 21-19, 21-19
Ganda Putra:
- Markis Kido/ Hendra Setiawan [2] [INA] vs Michael Fuchs/ Oliver Roth [GER] 21-19, 21-18
- Hiroyuki Endo/ Kenichi Hayakawa [8][JPN] vs Alvent Yulianto Chandra/ Hendra Aprida Gunawan [3][INA] 17-21, 21-13, 21-19.